KELOMPOK 1
PENEMUAN BENUA AUSTRALIA
Bicara masalah benua australia tidak bisa
lepas dari peran serta bangsa kulit putih, yaitu bangsa-bangsa eropa, baik dari
bahasa,sistem pemerintahan, politik, sistem ekonomi, sistem kemasyarakat,
segala yang berhubungan dengan sistem kehidupan, yang berada di benua
australia. Sementara dalam bidang kebudayaan ada dua kebudayaan yang ada di
benua australia yaitu kebudayaan asli
bangsa australia, dan kebudayaan yang berasal dari bangsa eropa, contoh
kebudayaan asli bangsa australia dapat nampak pada nama ibukota australia
canberra yaitu dari kata nganbirra yang
dalam baahasa inggris berarti a meeteng
place. Namun tidak dapat dipungkiri kalo budaya asli bangsa australia
tenggelam oleh kebudayaan asing / kebudayaan bangsa eropa lantas siapakah
bangsa asli australia, untuk mengetahui itu semua maka perlu kita menilik empat
ras yang ada didunia yang pertama ras europania meliputi, nodric alpine, dan
mediterrania penduduk asli australia
berbeda dengan bangsa eropa perbedaan-perbedaan itu nampak pada warna kulit,
bentuk kepala, bentuk muka, bulu-bulu pada muka dan badan, kelompok ketiga
negeroid, bangsa australia tidak
digolongkan dalam kelompok bangsa ini, perbedaan pda warna kulit,bentuk bibir,
bulu-bulu pada muka, penduduk asli
bangsa australia adalah adalah kelompok khusus elkin ( australoid)
Secara fisik penduduk australia dapat
dikenali dari ciri-cirinya, kulit berwarna coklat ( hitam karena terbakar oleh
sengatan matahari) karena warna kulit asli mereka adalah berwarna merah gelap.
Rambut ikal bergelombang, muka ditumbuhi
bulu-bulu lebat, dahi sempit, rahang menonjol, mulut lebar, tulang tengkorak
tebal dengan tinggi badan rata-rata 5 kaki
5/6 inci maka dari itu elkin dan needhem menyempulkan bahwa
penduduk asli australia satu rumpun dengan, suku bangsa toala,penduduk asli
sulawesi, penduduk asli sumatra, sebagian penduduk irian, dan orang sakai malaysia
orang veddas srilanka, dan suku asli india seatan, Bangsa Aborigin adalah penduduk asli/awal benua
Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmanian dan
kepulauan selat Torres. Kata aborigin dalam bahasa Inggris mempunyai arti
“penduduk asli/penduduk pribumi”, dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk
mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Saat ini belum ada teori yang
jelas atau berterima tentang asal ras bangsa aborigin Australia. Meskipun
mereka bermigrasi ke Australia melalui Asia Tenggara, namun tidak ada keterkaitan dengan populasi
suku-bangsa di Asia, dan juga dengan penduduk kepulauan yang berdekatan,
seperti Melanesia dan Polinesia.
Penduduk asli bangsa australia menurut
elkin ( 1956 ) tanpa keterangan lebih lanjut mengatakan bahwa bangsa asli
australia memasuki australia melalui garis pantai utara, mualai dari
semenanjung york disebelah timur sampai pantai daerah kimberley. Menurut shaw (
1969 ) kemungkinan mereka begerak kea rah australia karena terdesak oleh bangsa
yang lebih kuat, dari daratan india dan semenanjung malaysia, mereka bergerak
kearah selatan dan melalui indonesia kemudian masuk australia. Dugaan ini
diperkuat dengan adanya kesamaan cirri fisik, dengan orang-orangdisebelah utara
australia , mereka memasuki australia melalui laut timor, laut arafuru, dan
selat torres, sementara tentang pastinya tentang kapan mereka mulai masuk dan
tinggal, di australia belum ada keseragaman pendapat. Sebagaimana wilson hanya
mengutip pendapat elkin “ we do not know wether aborigines have been in
australia one ( thousand ) or many thousands of years ” dalam buku ( the
official bicentennial diary : hlm.10 ) dalam peringatan 200 tahun australia.
Dari kutipan kutipan diatas maka sangat sulit untuk menyimplkan kapan , dan
pastinya angka tahun bangasa australi menetap di benua itu.
Dalam rangka memperingati
hari jadi 200 tahun australia, para sejrarawan mencoba Merekontruksi ulang sejarah
australia menggunakan berbagai reference, sebagaimana pendapat clark dengan
dasar patokan carbon test ,menetapkan bahwa 30.000 tahun mungkin 40.000 tahun
lalu, bangsa asli australia. Telah datang dan menetap di benua australia dan
mungkin merekalah yang berhak dikatakan sebagai penemu dan pemilik benua
australia. Namun karena perkembangan yang sangat lamban dan selama kurang lebih
200 tahun,tidak megalami kemajuan dimana merkeaka masih hidupdalam pola hidup
zaman batu, dengan taraf hidup yang masih food gathering taraf hidup yang hanya
mampu untuk bertahan hidup hanya untuk mengumpulkan makanan, sehingga mereka
tak mampu untuk membendung datangnya arus baru yang sudah berperadaban modrn.
Yang akhirnya menjadikan sejarah australia bukanlah sejarah penduduk, karena
para orang-orang yang mewujudkan sejrah australia masa kini buakanlah penduduk
asli australia. Namun para pendatangdan keturunannya yang baru tinggal dan
menetap dibenua ini sejak 200 tahun yang lalu.
Pelayaran yang
Dilakukan oleh Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol
Pelayaran-pelayaran bangsa
portugis, sepanyol, kearah penemuan benua australia meskipun
benua australia sudah ditempati oleh penduduk aslinya lebih dari 30. 000 tahun
yang lalau namun, menurut bangsa eropa keberadaan benua ini masih dalam tahap
sepekulasi, hipotesis samapai akhir bad 15, dimana orang eropa masih
bersebrangan pendapat dengan bentuk bumi bulat. Dimana bumi terbagi dua secara
seimbang yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Sebagaimana
dikemukakan oleh: ptolemy seorang ahli matematika dan geografi di iskandariyah,
salah satu pusat hellenisme pada masa itu abad ke-2 ptolemy mengemukakan bahwa
disebelah selatan katulistiawa ada daratan yang luas untuk mengimbangi daratan
disebelah utara, sedangkan mengenai letaknya secara persis dan seperti apa
bentuknya serta bagaimana bentuknya belum diketahui secara pasti oleh karena
itu maka ia menyebutnya sebagai terrra
australis incognita atau daratan dari selatan yang belum dikenal hal serupa
juga dikemukakan oleh hughes, pomponius
mela, ahli geografi abad pertama masehi namun pernyataan-pernyataan
tersebut mendapat sangkalan dan penentangan dari kaum agama yang hanya bercokol
pada kitab suci, dan mereka berpendapat bahwa bumi berbentuk datar seperti
tikar, dan tokoh-tokoh agama ini menolak adanya antipodes. Diantara tokoh tokoh
tersebut ada 3 tokoh yaitu lactantius, santha aghustus, dari hippo dan cosmas
indicopleustes ( scott.1966) mereka beranggapan tidak mungkin ada manusia
berjalan lebih tinggi dari kepalanya ( terbalik ) dan pepohonan tumbuh
terbalik, dengan ini maka teori antipodes dianggap sebagai bid’ah karena tidak
disebutkan dalam kitab suci ( bible) yang kemudian sangkalan itu dituliskan
dalam buku cosmas indicopleutes mengatakan “idieas
about antipodes to be nothing better than old wives fables“ perbedaan
pendapat ini sangat mempengaruhi keberdaan benua australia. perbedaan ini
sangatlah kontras dengan adanya 4 peta yang di beri nama terra ausralis
Banyak
pedagang Eropa bersing untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan
barang-barang seperti rempah-rempah, emas, sutera dan sebagainya yang
dibutuhkan oleh orang-orang Eropa. Termasuk juga Bangsa Portugis dan Spanyol
yang dari dahulu identik dengan kesuksesan pelautnya dalam mengarungi samudra
dan menemukan daerah baru. Bartholomeus Diaz adalah pelaut Portugis yang mampu
mencapai sebuah tanjung yang kemudian dikenal sebagai tanjung pengharapan baik.
Ada lagi Vasco De Gama yang mencapai India sekitar abad 15. Mereka yang
memberikan kesempatan bagi bangsanya untuk mendapatkan barang dagangan dengan melakukan
pelayaran sesuai jalur yang telah dilalui sebelumnya. Sehingga pelaut
Portugislah yang telah membuka jalan bagi pelaut bangsa Eropa lain untuk
menemukan Benua Australia.
Setelah
jalan menju Daerah Timur telah ditemukan ada tokoh bernama Christopher Columbusyang
mempunyai tujuan pelayaran mempersingkat jalan menuju daerah Timur. Dia bekerja
untuk kedinasan Spanyol dengan berlayar ke arah barat Eropa karena menganggap
jika bumi itu bulat maka pelayaran terus ke arah barat akan sampai di Daerah
Timur. Namun Columbus belum pernah sampai ke tempat tujunnya, dia memang sampai
di sebuah daratan yang di anggap Daerah Asia namun tanpa disadari daratan
tersebut aslinya adalah Amerika pada saat ini. Dari pengalaman tersebut pelaut
lainnya terus bekerja keras mencari jalan lain menuju Timur. Banyak yang gagal
dalam melakukannya tetapi tanpa usaha apapun maka tidak akan ada hasilnya pula.
Selanjutnya
ada perwira dari Portugis yang bekerja di Spanyol bernama Pedro Fernandes De
Quiros yang melakukan ekspedisi berlayar menuju Timur untuk setidaknya
mengetahui adanya Benua Australia. Dalam ekspedisinya itu dia menuliskan hasil
pelayarannya selama bertahun-tahun sampai akhirnya menemukan daratan yang
dicari-cari atau Terra Australis Incognita. Setelah ditindak lanjuti
tulisan tersebut, pada kenyataannya dia belum pernah menumukan Daerah Australia
bahkan melihatnya dari kejahuanpun belum pernah. Tetapi dengan pelayaran dari
Bangsa Portugis dan Spanyol ini memberikan jalan mudah kepada Bangsa Eropa lain
untuk menemukan Terra Australis Incognita Kemudian pelayaran pelayaran
itu di ikuti oleh bansa belanda.
Pelayaran-Pelayaran Dan Penemuan Penemuan-Penemuan Yang Dilakukan
Oleh Orang-Orang Belanda
Kedatangan Bangsa Belanda Ke Dunia Timur
Sebagai Penjajah, Pedagang, Pada Akhir Abad 16 Dapat Dihubungkan Dengan
Kejadian-Kejadian Penting Di Eropa Yaitu Danya Reformasi Yang Sangkut Pautnya
Dengan Gereja Dan Keyakinan Agama Yang Membelenggu , Dan Akibat Dari
Konsekuensi-Konsekuensi Politik, Perdagangan Dan Kepentingan-Kepentingan
Kemanusiaan Lainya Yang Merupakan
Pengaruh Dari Eropa Yang Telah Mendunia. Selama 80 Tahun Lebih Pemerintah
Belanda Dan Sepanyol Berperang Yang Semula Bermotif Agama,Dalam Sejarah Dikenal
Perang 80 Tahun ( 1568 -1648 ) Perang
Ini Trjadi Karena Orang Belanda Mengikuti
Paham Reformasi, Dan Tidak Mau Tunduk Dibawah Pemerintahan Sepanyol,
Selama Berpuluh Tahun-Tahun Selama Perang Terjadai Para Pelaut Dan Pedagang
Belandalah Yang Mulai Mengambil Alih Perdagangan Dan Kegiatan
Maritimdieropadengan Kpal-Kapal Dagang Merka Mulai Mengambil Dari Lisabon
Barang Dagangan Yang Yang Dibawa Oleh Orang-Orang Portugisdari Asia Terutama
Rempah Rempah Yang Selanjutnya
Didistribusikan Keseluruh Eropa Dan Perdagangan Yang Sangat Menguntungkan
Inilah Yang Kemudian Menjadi Latar Belakang Pelayaran, Ekspedisi, Ke Dunia Timur Inilah Yang
Selanjutntya Menjadikan Awal Penemuan Benua Australia.
Masih Dalam Masa Perang 80 Tahun Guna
Memperlemah Belanda Agar Tidak Mampu Membiayai Perang Maka Sepanyol Menyatukan
Diri Dengan Bangsa Portugis, Guna Menghentikan Laju Perdagangan Belanda Di
Pasar Eropa, Dengan Cara Menutup Lisabon Kepada Kapal-Kapal Dagang Belanda,
Dengan Tujuan Agar Belanda Mengalami
Kebangkrutan, Namun Hal Ini Justru Menjadikan Bangsa Belanda Berfikir
Bagaimana Cara Mendapatkan Barang-Barang Daganganya Sendiri Hal Inilah Yang
Amengawali Bangsa Belanda Melakukan Pelayaran Samapai Ke Indonesia ,
Keberhasilan Ini Tidak Bisa Lepas Dari Bantuan Orang-Rang Yang Penah Bekerja
Pada Portugis, Seperti Cornelis De Houtman, Jhon Linscoten Merka Dalah Oarang Orang Yang Temasuk Peranh
Bekerja Di Kapal-Kapal Portugis Diasia, Cornelis De Houtman Adalah Pemimpin
Pelayaran Pertama Bangsa Elanda Yang Sampi Ke Indonesia.
Keberhasilan Para Pelaut Pelaut Blanda Ke
Indonesia, Merupakan Sebuah Tonggak Penting Bagi Penemuan Benua Australia.
Karena Keinginan Yang Besar Untuk Mendapatan Modal Dan Keuntungan Yang Besar
Membuat Belanda Tak Henti Hentinya Melakukan Berbagai Penyelidikan Terutama
Selama Limapuluh Tahun Pertama, Setelah Menguasi Daerah Jawa Dan Maluku
Kemudian Dengan Harapan Menemukan Lagi Daerah Yang Menghasilakan, Barang-Barang
Dagang Yang Dapat Memberi Keuntungsn Yang Melimpah Maka Bangasa Belanda Mulai
Melakukan Pelayaran Baru.Dengan Tujuan Untuk Menemukan Daerah , Daratan Selatan
Yang Misterius Itu Penemuan Yang Sengaja Sebagai Hasil Penyelidikan Dihubungkan
Dengan Penemuan Satu, Dengan Penemuan Yang Lainya Sehingga Menghasilakan Garis Besar Pantai
Utara Barat Benua Australia Yang
Terletak Di Sebelah Selatan Kepulauan Maluku Peta Peta Yang Mereka Terbitkan
Mengenai Garis Pantai Utara Dan Barat Benua Australia Semkain Menambahkan Pengetahuan Tentang Peta Dunia Kala Itu.
Kapal
belanda yang pertama kali mendarat di , mengunjungi pantai australia adalah duyfken dibawah pimpinan wiliam jansz,
kapal ini berankat dari salah stu pos belanda di indonesia dengan tujuan untuk
menyelidiki pantai selatan irian. Dalam penyelidkan itulah akhirnya wiliam
jansz kemudian memotong pelayran , meotong selat torres, hingga pada (maret
1606 ) sampilah mereka pada semenjung yorkdengan alasan perbekalan menipis ,
atau karena 9 dari anak buahnya yang mendarat mati terbunuh penduduk asli, jansz kemudian memutuskan kembali dan menamai
tempat yang disinggahinya dengan sebutan
tanjung keerweer yang berarti
kembali lagi ( “turn back”) wiliam jansz dan anak buahnya inilah yang
dikatakan sebagi orang pertama yang menemkan benua australia karena terbunuhnya
anak buah wilaiam jansz akhinrnay menyimpulakan bahawa penduduk asli negeri itu
buas, kasar, orang hitam yang bengis dan biadab,
Kapal
Belanda Eendracht yang dipimpin oleh Kapten Dirk Hartog, mengikuti rute
pelayaran Brouwer dan secara kebetulan mencapai Pantai Barat Australia (dekat
Shark’s Bay) dan mendarat di Pulau yang sampai sekarang bernama Hartog’s
Island. Di pulau ini Hartog menanamkan sebuah tiang dan meninggalkan sebuah
piring dipakukan pada tiang tersebut. Tanggal 25 Oktober 1616, kapal Endracht
di bawah pimpinan Dirk Hartog berlayar lagi menuju Banten pada tanggal 27 bulan
yang sama”. Isi piring Hartog ini sangat berharga karena catatan tertua yang
terdapat di Australia yang mengisahkan tentang kontak antara orang Eropa dan
Australia.
Pada
tahun 1619 Frederick de Houtman sampai di Pantai Barat Australia di sebelah
Selatan Kota Perth sekarang. Dalam pelayarannya itu Houtman hampir saja
mengalami kecelakaan di sebuah tempat yang berbahaya yang diberi nama Abrolhos
yang berarti “keep your eves open (buku
mata) “. Tahun 1622 kapal bernama Leewin sampai di Pantai Barat Daya
Australia, yang kemudian dikenal dengan nama Leewin’s Land. Pada tahun itu juga
terdengar kabar bahwa ada kapal Belanda yang tenggelam di sebelah utara
Hartog’s Island. Pada tahun 16 23 suatu ekspedisi yang terdiri dari dua buah
kapal, Pera dan Arnhem, yang dipimpin oleh Carstenz dikirimkan untuk
menyelidiki Teluk Carpentaria. Namun, ketika Cartenz hampir sampai di Teluk
Carpentaria, Ia memerintahkan tim ekspedisi untuk kembali karena Cartenz
meyakini bahwa apa yang dilaluinya itu adalah suatu terusan (passage) ke
“Daerah Selatan”. Dalam perjalanan kembali , mereka terbawa angin ke daerah
yang sekarang bernama Arnhem’s Land. Kesan mereka tentang daerah yang di
datanginya adalah gersang.
Pada
tahun 1627 kapal bernama Gulden Zeepart berangkat dari Amsterdam menuju
Indonesia. Setelah mencapai Cape Leewuin kapal ini terus menuju Great Australia
Bight sampai ke tempat yang kini bernama Streaky Bay. Daerah inio diberi nama
Nuyt,s Land sesuai dengan nama seorang pegawai VOC yang ikut dalam kapal
tersebut. Tahun 1628 sebuah kapal Belanda yang bernama Vyanen di bawah pimpinan
De Wit, dalam perjalan pulang ke negeri belanda dari Batavia mengalami
kecelakaan ditanjung barat-laut Ausrtalia. Kapal ini hanya berhasil
diselamatkan dengan membuang sebagian dari muatannya yaitu lada dan tembaga. Tempat
ini kemudian disebut De Wit’s land. Pada tahun 1629 kapal perang Belanda
Batavia mengalami kecelakaan di Houtman’s Abrolhos. Kaptennya Francis Pelsart,
berhasil menyelamatkan diri beserta anak buahnya dan sampai di Batavia 34 hari
kemudian. Hambatan – hambatan dalam pelayaran bangsa Belanda ini semakin
menyadarkan pemimpin VOC di Indonesia pada waktu itu bahwa mereka harus
memiliki peta yang baik tentang rute pelayaran ke dan dari Indonesia jika
mereka tidak mau kehilangan kapal – kapal dan barang-barang yang berharga.
Gubernur Jenderal Anthony van Deimen tercatat sebagai pemimpin VOC yang paling
besar perhatiannya terhadap eksplorasi ke daerah Australia. Untuk keperluan
eksplorasi itu dia memilih seorang yang pintar yang bernama Abel Tasman.
Dengan
menahkodai dua buah kapal, Heemskerk dan Zeehaen, Tasman meninggalkan Batavia
pada tanggal 14 Agustus 1642 dan langsung menuju Mauritius untuk membelok
langsung ke Australia. 21 November 1642, Tasman menemukan daerah yang diberi
nama Van Diemen’s Land, yang sekarang dikenal dengan Tasmania.
Setelah
menyusuri separuh dari pantai bagian selatan, Tasman meneruskan pelayaran ke
Timur, pada tanggal 4 Desember. Sembilan hari kemudian Tasman sampai di suatu
tempat yang Ia namakan Staten Land. Laun antara Van Diemen’s Lang dengan Staten
land dinamakan Abel Tasman;s Passage. Dalam pelayaran ini tiga orang anak
buahnya mati oleh penduduk asli ketika berlabuh di Massacre Bay. Pulangnya
Tasman menyusuri pantai utara Irian dan tiba di Batavia tanggal 15 Juni 1643.
Setelah pelayaran Abel Tasman itu, Bangsa Belanda mulai menggunakan New Holland
untuk menyebut daratan Australia. Kesan mereka terhadap New Holland adalah New
Holland merupakan daratan yang gersang sehingga mereka tidak tertarik untuk
mengadakan pendudukan disana. Tujuan utama datang kedunia Timur adalah untuk
memperoleh keuntungan material sebanyak-banyaknya. Pemberangakatan Abel Tasman
tentu telah menghabiskan biaya yang cukup banyak, namun dia kembali tanpa
membawa sesuatu yang berharga. Pemimpin tertinggi VOC tentu mengharapkan Van
Diemen bisa membayar kembali dana yang sudah tercapai itu dengan ditemukannya
Emas dan perak oleh Abel Tasman. Ternyata Abel Tasman tidak menemukan apa-apa
sehingga sejak itu semua kegiatan penyelidikan dihentikan.
Pelayaran dan
Penemuan yang Dilakukan oleh Bangsa Inggris
Setelah ekspedisi
Tasman II gagal menemukan daerah passage, daratan Australia jarang dikunjungi
lagi oleh pelaut Eropa. Selama masa vakum tersebut Bangsa Inggris mulai
berpikir untuk menjelajah Australia. Orang Inggris yang melakukan penjelajahan
itu adalah William Dampier. Sebenarnya dia adalah seorang bajak
laut, tetapi dia mampu menuliskan hasil pelayarannya untuk diserahkan kembali
di Inggris supaya bisa menjadi referensi daratan yang bisa dikuasai. Akhirnya
untuk menindak lanjuti laporan William Dampier, Bangsa Inggris melakukan
ekspedisi ke Australia dengan dipimpin oleh James Cook. Dari James Cook inilah
berbagai daerah-daerah penting yang tidak bisa terpecahkan Belanda mampu dengan
baik diselesaikan olehnya.
Memang
pada hakekatnya orang Belanda adalah orang Eropa pertama yang menemukan
Australia, tetapi dunia mengakui bahwa yang berhasil menemukan Australia adalah
James Cook. Mengapa bisa demikian?. Setelah diselidiki ternyata James Cook
adalah orang pertama Eropa yang menancapkan Bendera Inggris sekaligus mengklaim
daerah tersebut termasuk kekuasaan bangsanya dan menemukan daerah-daerah
penting. Dengan ditemukannya daerah penting yang sebelumnya tidak terpecahkan
oleh Belanda, James Cook dianggap penemu Benua Australia dan mendapat julukan “the real discoverer of the real
Australia that we know” (Siboro J., 25:1989).